Mengenal Dunia Web
Ketika pertama kali mengenal dunia web, segala sesuatu terlihat seperti sihir di mata saya. Hidupkan komputer, colok modem (pastikan juga tidak ada yang akan / sedang menggunakan telepon!), jalankan software yang disediakan oleh ISP, tekan “Dial”, dan tunggu sampai terdapat tulisan “Connected to the Internet”. Selesai terkoneksi, buka Netscape Navigator [1], dan masukkan alamat website yang ingin dituju (90% waktu itu).Karena hanya memandang Internet sebagai sihir, pada saat itu saya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahui bagaimana internet bekerja. Tidak adanya minat tersebut membuat saya sama sekali tidak peduli akan pengembangan web, dan meskipun sangat ingin memiliki website sendiri, pada akhirnya saya hanya bisa membuat website menggunakan Frontpage atau Word (dan percayalah, hasilnya sangat, sangat parah). Ketidak mengertian saya tentang dunia web pada saat itu berdampak pada parahnya website yang saya kembangkan. Karena hal inilah pada saat memutuskan untuk menulis buku ini, saya mendedikasikan satu bab untuk mengenalkan pembaca kepada dunia web, dan mudah-mudahan membangun minat pembaca dalam dunia web. Pembelajaran yang disertai dengan minat dan ketertarikan akan jauh lebih optimal dibandingkan pembelajaran tanpa minat sama sekali.
Akhir kata, pengenalan akan dunia web akan kita mulai dengan melihat cara kerja web secara singkat.
Cara Kerja Web
Ketika menjelajah website dalam Internet, umumnya kita menggunakan sebuah browser. Kita memasukkan sebuah alamat, seperti google.com ke dalam browser, dan kemudian browser akan menampilkan website Google kepada kita. Apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar?Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa web bekerja seperti pos, di mana setiap orang yang ingin berkomunikasi dengan orang lain harus melakukan pengiriman pesan. Identifikasi penerima pesan dilakukan melalui alamat dan kode pos, yang ditentukan oleh kantor pos. Pesan yang dikirimkan ini kemudian disampaikan oleh kantor pos, untuk kemudian dibaca oleh penerima pesan. “Kantor pos”, sebagai pihak yang menentukan alamat dan kode pos, dikenal dengan nama DNS (Domain Name Server) pada dunia web. “Alamat”, sebagai tempat penerima pesan, dikenal sebagai IP Address, sementara penerima pesannya sendiri tentunya adalah website atau komputer lain. Pengirim pesan, tentunya adalah web browser yang kita gunakan. Ilustrasi lengkap tapi sederhana dari langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar Bagaimana Web Bekerja.Tentu saja cara kerja web sebenarnya tidak sesederhana ini. Prosesnya disederhanakan hanya untuk ilustrasi saja.
- Langkah Pertama
- Cukup jelas. Pengguna memberikan perintah kepada browser untuk membuka halaman tertentu.
- Langkah Kedua
- Browser kemudian harus melalui firewall atau proxy, sebuah sistem pengamanan di sisi pengguna atau ISP, sebelum memasuki Internet.
- Langkah Ketiga
- Browser menanyakan DNS alamat IP dari http://www.google.com.
- Langkah Keempat
- Browser berjalan menuju alamat IP yang diberikan oleh DNS.
- Langkah Kelima
- Setelah mencapai alamat, browser biasanya menemui sekumpulan website pada alamat tersebut. Hal ini disebabkan karena umumnya beberapa website disajikan dalam satu server (yang dikenal dengan nama Hosting Server) untuk menghemat sumber daya.
- Langkah Keenam
- Browser memasuki “ruang” google.com pada hosting server, dan meminta konten dari google.com kepada penyaji konten. Pada gambar Bagaimana Web Bekerja, penyaji konten diilustrasikan sebagai burung hantu.
- Langkah Ketujuh
- Data dikirimkan kembali ke pengguna.
- Langkah Kedelapan
- Ketika data sampai, maka browser menampilkan data yang didapatkan kepada pengguna.
- Langkah Kesembilan
- Selesai.
Sampai pada titik ini, kita dapat melihat bahwa web merupakan kumpulan dokumen masif dalam jaringan yang dapat diakses kapanpun, selama kita terkoneksi dalam jaringan tersebut. Untuk pengembangan web sendiri, terdapat dua komponen penting, yaitu: komponen server yang menyajikan halaman kepada kita, dan komponen klien yang menampilkan halaman yang disajikan oleh server ke pengguna. Komponen server dikenal dengan nama web server, sementara komponen klien dikenal dengan nama web browser. Contoh dari web server adalah Apache dan nginx, sementara contoh dari web browser yaitu Internet Explorer dan Mozilla Firefox.
Karena memiliki dua komponen dalam pengembangan, tentunya pembangunan sebuah website akan memerlukan pengembangan dari kedua sisi. Seorang pengembang web yang handal setidaknya harus dapat melakukan pengembangan klien dan server, meskipun banyak pengembang yang memiliki spesialisasi pada satu sisi saja (misalnya penulis lebih menguasai pengembangan server, meskipun tetap harus memiliki pengetahuan yang mumpuni pada sisi klien). Mempelajari web, menurut penulis, lebih baik dilakukan mulai dari sisi klien terlebih dahulu, karena pengembangan pada sisi server tidak dapat terlepas dari pengembangan sisi klien. Ingat, tujuan akhir dari server ialah untuk menghasilkan halaman web kepada pengguna, yang adalah sisi klien.
HyperText Markup Language
HyperText Markup Language, yang lebih dikenal sebagai HTML, merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat halaman web. HTML dikirimkan kepada pengguna oleh web server, untuk kemudian ditampilkan oleh web browser. Sebagai sebuah markup language, HTML bertugas hanya memberikan informasi mengenai isi dari konten (dengan cara memberikan “tanda” pada teks, makanya disebut markup), tanpa memiliki informasi mengenai tampilan (style) dari konten tersebut. HTML hanya memberitahukan browser bahwa bagian tertentu dari sebuah tulisan merupakan kutipan, atau harus dicetak tebal. Bagaimana bentuk dari tulisan cetak tebal tidak diatur dalam HTML.Karena bertugas hanya memberikan informasi isi (semantik), HTML bersifat sangat sederhana, biasanya hanya sepasang penanda (tag) yang melingkupi teks yang ingin ditandai. Listing di bawah memberikan contoh potongan HTML pada teks:
Scala (yang adalah kepanjangan dari "<u>Scalable Language</u>") merupakan
sebuah bahasa pemrograman yang dirancang untuk digunakan dalam berbagai lingkungan,
mulai dari <i>script</i> sederhana sampai dengan sebuah sistem yang besar dan rumit.
Istilah kerennya, Scala adalah sebuah <b>general purpose programming language</b>.
<u>Scalable Language</u>
. Penanda teks seperti <u></u>
tersebut dikenal dengan nama tag pada HTML. Setiap tag memberikan arti khusus kepada teks. Tag “u” berarti teks tersebut bergaris bawah (underlined). Tag “i” berarti teks dicetak miring (italics), dan tag “b”, seperti yang dapat ditebak, memberikan huruf tebal (bold).Kaget bahwa ternyata HTML sesederhana itu? Ya, HTML memang sangat sederhana! Pembelajaran HTML biasanya berkisar dalam eksperimen dan pembacaan dokumentasi mengenai setiap tag. Kedua hal tersebut menyebabkan penguasaan HTML hanya menjadi masalah kerajinan membaca dan pengalaman. Tantangan dalam pengembangan web pada sisi klien utamanya terdapat pada memperindah tampilan dan interaktifitas dari teks yang telah diformat HTML.
Cascading StyleSheet
Jadi, kalau HTML hanya berguna untuk menandai teks, bagaimana kita memberikan tampilan yang bagus pada teks tersebut? Dokumen HTML ditingkatkan tampilannya menggunakan sebuah bahasa lain, yang dikenal dengan nama Cascading Stylesheet, atau CSS. CSS sendiri merupakan bahasa deklaratif yang sangat kompleks, sehingga intrik utamanya tidak dapat dijelaskan di dalam beberapa paragraf, seperti pada HTML. Penjelasan detil mengenai CSS akan diberikan pada bagian selanjutnya. Untuk sekarang, hanya perlu dimengerti bahwa untuk membuat halaman web yang indah, diperlukan pengetahuan HTML dan CSS yang baik.Javascript
Pada sebuah website modern, web yang enak dipandang mata saja tidak cukup. Sebuah website yang baik juga kerap kali bersifat sangat interaktif. Nama anda terlalu panjang untuk masuk ke dalam kolom nama di formulir pendaftaran? Tenang saja, web kami akan memperpanjang kolom tersebut begitu anda mengetik sampai di ujung kolom. Ingin mengetahui apakah user id yang diinginkan telah terpakai? Tenang, otomatis dicek kok, tidak perlu melakukan apa-apa.Interaktifitas seperti yang dicontohkan di atas dimungkinkan dengan adanya kode khusus pada website tersebut yang dijalankan oleh browser ketika kita menampilkan website. Kode yang dijalankan ini ditulis dalam bahasa pemrograman Javascript, yang dapat langsung berinteraksi dengan HTML dan mengubah atribut, CSS, maupun isi dari HTML itu sendiri. Sama seperti CSS, Javascript tidak akan dibahas mendalam pada bagian ini, dan bahkan pada buku ini sama sekali. Pembahasan mengenai Javascript akan memerlukan sebuah buku tersendiri, karena kayanya bahasa pemrograman ini.
Browser dan Kode Klien
Sejauh ini, kita telah mengetahui bahwa pengembangan pada sisi klien dilakukan dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu: HTML sebagai bahasa penanda konten, CSS untuk membuat desain tampilan, dan Javascript untuk inteaktifitas. Ketika browser menerima ketiga kode tersebut dari web server, maka browser akan menjalankan ketiga kode tersebut. Hasil dari eksekusi kode tersebut ialah tampilan website yang diberikan kepada pengguna. Jadi, tugas utama dari pengembang browser ialah membaca dan menjalankan kode pada sisi klien, untuk kemudian ditampilkan kepada pengguna.Untuk memastikan berbagai browser yang ada dapat mengintepretasikan kode web dengan benar, sebuah badan standar dibuat untuk memberikan spesifikasi yang dapat dirujuk oleh pengembang browser. Badan standar ini dikenal dengan nama W3C (World Wide Web Consortium). Idealnya, setiap browser yang mengimplementasikan spesifikasi HTML dan CSS sesuai dengan standar yang ditentukan (W3C hanya mengatur kedua standar tersebut, Javascript diatur oleh badan lain) akan mendapatkan tampilan yang sama dari kode yang sama. Sayangnya, hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Pada implementasinya, setiap browser memiliki “keunikan” tersendiri dalam mengintepretasikan HTML dan CSS. Hal ini menyebabkan pengembang pada sisi klien harus menguji web yang dikembangkan pada banyak browser, atau setidaknya beberapa browser yang paling populer, untuk memastikan halaman yang dikembangkan dapat tampil sesuai dengan keinginan.
Beberapa browser utama yang umumnya didukung oleh kebanyakan website karena pangsa pasarnya yang besar yaitu: Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, Apple Safari, dan Opera. Tabel Browser dan engine-nya table-browser-engine memperlihatkan engine yang digunakan oleh masing-masing browser.
Browser | Engine |
---|---|
Microsoft Internet Explorer | Trident |
Mozilla Firefox | Gecko |
Google Chrome | Webkit |
Apple Safari | Webkit |
Opera | Presto (Kedepannya Webkit) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar